Studi Kasus:
1. Buat contoh kasus yang ada disekitar anda mengenai persoalan komunikasi organisasi, dan dikaji berdasarkan pendekatan objektifis dan subjektifis!
Contoh kasusnya ialah, dalam suatu organisasi profit ambil contoh usaha di bidang perkebunan buah, selama didirikannya usaha tersebut, tidak mengalami perkembangan. Fokus mereka adalah, berkebun buah hingga menghasilkan buah yang berkualitas baik, kemudian buah tersebut bisa dijual baik dalam negeri ataupun diekspor ke luar negeri guna mendapatkan keuntungan. Sedang pada kenyataannya, tidak semua buah berkualitas baik, sehingga untuk buah yang berkualitas kurang baik pun hanya bisa dinikmati sendiri, atau dijual dengan harga yang murah. Hal ini tentu sangat merugikan, terlebih jika nanti ditemukan banyak sekali buah yang berkualitas kurang baik.
Berdasarkan pendekatan Objektifis, sangat menekankan bahwa lingkungan sebagai suatu faktor penentu dalam menjelaskan perilaku manusia. Maka dalam kasus ini, perilaku manusia yang kurang bisa mengembangkan usahanya tersebut, dikarenakan faktor lingkungan yang kurang mendukung. Misalnya, mereka tidak memiliki pesaing dalam usaha ini guna meningkatkan kinerja mereka, dan selama kebutuhan hidup masih bisa terpenuhi, maka mereka merasa tidak perlu untuk melakukan perubahan, meskipun demi berkembangnya usaha tersebut. Sehingga untuk mengembangkan usahanya, dibutuhkan adanya pengaruh-pengaruh baik dari lingkungan. Misalnya, terdapat pengusaha lain di bidang yang sama, guna memicu diri untuk meningkatkan kinerja mereka.
Sedangkan berdasarkan pendekatan Subjektifis, sangat menekankan bahwa manusia memiliki peranan yang lebih aktif dan kreatif. Kreasi mereka sendiri bukanlah produk lingkungan, namun merekalah yang menciptakan lingkungan tersebut. Maka dalam kasus ini, untuk mengembangkan usahanya tersebut, manusia tidak lagi hanya menunggu peran dari lingkungan untuk menjadi faktor yang mempengaruhi, tapi justru manusia sendiri yang seharusnya menciptakan perubahan itu untuk mengembangkan usahanya. Yang dimaksud ialah, baik ada atau tidak adanya pesaing, jiwa untuk berkembang sudah harus tumbuh pada diri mereka. Dan untuk mengembangkan usaha tersebut atau agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih, maka tidak bisa jika hanya mengandalkan perkebunan untuk menghasilkan buah yang berkualitas baik. Dalam hal ini, manusia dituntut untuk lebih kreatif. Misalnya, bisa saja buah yang berkualitas kurang baik tersebut diolah lagi menjadi makanan ringan seperti kripik atau manisan. Keuntungan yang bisa didapatkan tentu lebih banyak daripada jika hanya dimakan sendiri atau dijual namun dengan harga yang murah.
2. Ada kasus yang baru terjadi/bisa terjadi yaitu: penyandraan mandor pabrik oleh karyawan, karena upah yang belum dibayarkan selama 4 bulan. sementara itu pemilik pabrik sedang keluar kota. tugas anda diminta memetakan masalah dengan pendekatan komunikasi organisasi & mencari solusi atas problem tersebut!
Masalah yang ada bisa dilihat dalam kasus ini ialah belum dibayarkannya upah yang merupakan hak bagi karyawan guna memenuhi kebutuhan mereka. Dan masalah lainnya ialah sikap yang kurang bertanggung jawab dari pemilik yang menyebabkan sikap anarkis dari karyawan, alhasil karyawan pun melakukan penyandraan terhadap mandor pabrik yang bisa saja dia tidak tahu-menahu dalam hal ini.
Atau bisa dipetakan menjadi sebagi berikut:
Jika dilihat berdasarkan Teori Birokrasi dari Max Weber, yang menyatakan bahwa penting bagi suatu organisasi bentuk struktur hierarki yang jelas dan dikontrol oleh aturan dengan adanya tiga karakteristik yaitu otoritas, spesialisasi, dan peraturan sebagai syarat yang harus dimiliki untuk mewujudkan birokrasi. Maka permasalahannya terletak pada otoritas yang disalah gunakan oleh pemilik, dan tidak berjalannya peraturan yang ada, dalam hal ini adalah kewajiban dari pemilik untuk memberi upah pada karyawannya.
Jika dilihat berdasarkan Teori Hubungan Manusia dari Elton Mayo, yang menyatakan bahwa melihat suatu organisasi bukan hanya dari struktur, tapi juga dari hubungan antar individu, sebab peran manusia di sini sangat diperlukan. Maka permasalahannya terletak pada kurangnya hubungan yang baik antar individu, dan sikap dari pemilik yang pada saat itu sedang berada di luar kota, menunjukkan ketidak peduliannya terhadap karyawannya.
Jika dilihat berdasarkan Teori Motivasi dari Maslow, yang menyatakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori: fisiologis; keselamatan atau keamanan; rasa memiliki; penghargaan; dan aktualisasi diri. Maka permasalahannya terletak pada dengan tidak diberikannya upah pada karyawan, mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan karyawan yang pertama dan paling dasar, yaitu kebutuhan fisiologi.
Dari masalah yang telah dipetakan sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka solusi pertama atas problem ialah memperbaiki kesalahan yang paling dasar, yaitu susunan atau struktur dari organisasi tersebut, namun yang dimaksudkan ialah dijalankannya fungsi atau tugas yang menjadi kewajiban dari tiap struktur. Anggap saja fungsi dari karyawan adalah memproduksi, dengan mandor sebagai pengawasnya, dan pemilik sebagai orang yang akan menggaji mereka. Dalam hal ini, setiap struktur harus menjalankan fungsinya dengan baik, dan jika terjadi penyimpangan dalam menjalankan fungsi masing-masing, maka aturan-aturan dalam organisasi tersebut yang akan mengembalikan ke keadaan semula.
Kemudian sama dengan pendapat Elton Mayo, bahwasanya organisasi bukan hanya mementingakan struktur dan fungsinya, tapi juga hubungan antar individunya. Dalam kasus ini, akan sangat berguna jika didapatkan kenyataan bahwa tidak diberikannya upah karyawan dikarenakan kondisi keuangan pabrik yang kurang baik. Sebab, dengan terjalinnya hubungan yang baik antar individu dari awal, maka tidak akan susah bagi pemilik untuk menjelaskan permasalahan sebenarnya pada karyawan dan tidak susah pula bagi karyawan untuk menerima dan memakluminya. Lagi pula, seperti yang kita ketahui, hubungan yang baik antar individu sangat berpengaruh baik pada peningkatan produktifitas pegawai atau karyawan. Dan jika kinerja karyawan tersebut baik, atau bahkan semakin meningkat, maka permasalahan dalam keuangan tidak akan pernah ada. Sehingga upah karyawan bisa diberikan dengan lancar tanpa mengganggu tujuan utama, yakni memajukan organisasi tersebut.
Sedang untuk permasalahan yang berkaitan dengan motivasi, yaitu adanya kebutuhan dari karyawan yang menjadikan upah bagi mereka sangat penting untuk dipenuhi, pemecahannya tentu dengan memenuhinya. Yang dalam pemahamannya bisa dikembalikan lagi pada penyelesaian pertama yang berkenaan dengan memperbaiki struktur dan fungsinya serta penyelesaian yang kedua yang berkenaan dengan memperbaiki hubungan antar individu.
Refrensi: Pace dan Faules. 1994. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Rosda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar