Membaca merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang tinggi. Bila budaya baca masyarakat di suatu Negara itu tinggi, maka bisa dipastikan SDM di Negara tersebut akan mampu bersaing dengan SDM Negara lain melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun masalahnya, hingga saat ini budaya baca masyarakat Indonesia dinilai masih kurang. Padahal dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, setiap orang dituntut untuk gemar membaca sejak dini.
Rendahnya budaya baca di Indonesia terjadi hampir pada seluruh kelompok sosial. Seperti Siswa, Mahasiswa, serta Guru ataupun Dosen. Apalagi dikalangan masyarakat biasa yang memang dalam keseharianya tidak banyak berkepentingan dengan buku. Walaupun penyelidikan tentang budaya baca ini belum menyeluruh (Nasional), namun dari beberapa survei yang dilakukan oleh para peneliti cukup memberikan gambaran rendahnya budaya baca di Indonesia.
Salah satu faktor penyebab rendanya budaya baca adalah maraknya program Televisi yang semakin menggoda dengan kemasan acaranya yang menarik. Perlu diakui bahwa Televisi memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media lainya. Misalnya dari segi waktu, media Televisi tergolong cepat dalam menyebarkan berita atau informasi kepada masyarakat luas. Media ini juga memiliki kelebihan dalam hal audio visual, sehingga dengan adanya gambar bergerak ditambah efek suara dapat memudahkan audiens dalam memahami isi acara. Kemudian untuk jangkauannya, Televisi tergolong media dengan jangkauan yang cukup luas hingga kepelosok negeri.
Sesungguhnya kehadiran Televisi tidak akan bermasalah jika seseorang dapat berlaku selektif dalam memilih acara TV. Namun kenyataanya, banyak kalangan seperti anak-anak, remaja, dan ibu-ibu yang terlena dengan beragamnya sajian TV. Sehingga, mereka lebih betah menghabiskan waktu berjam-jam mengikuti acara TV dari pada membaca.
Fenomena ini terjadi di Indonesia sebab Televisi masuk lebih dulu dan mendapat tempat dalam masyarakat dari pada budaya gemar membaca. Sehingga kesempatan untuk memperkenalkan budaya baca cukup sulit, karena masyarakat yang sudah terlanjur gemar menonton TV. Sebaliknya, yang terjadi di Negara maju seperti Amerika dan Jepang, budaya baca lebih dulu mewarnai dan mengakar kuat pada masyarakatnya. Sehingga kehadiran teknologi TV tidak terlalu mempengaruhi budaya baca mereka.
Mengingat pengaruh Televisi yang begitu besar terhadap minat baca suatu masyarakat, maka sebaiknya pemerintah lebih membatasi tayangan Televisi yang disiarkan. Agar acara TV tersebut bisa berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Dan jangan sampai tayangannya hanya ditujukan untuk mengejar rating dan keuntungan semata, tanpa memperhatikan etika penyiaran. Sedang bagi masyarakat Indonesia, sudah saatnya untuk melatih kebiasaan membaca dan meminimalisir waktu yang dihabiskan untuk menonton TV.
Sumber: http://mediacenter.malangkota.go.id/2013/10/jangan-biarkan-televisi-mengikis-budaya-baca/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar