Kamis, 17 Mei 2012

Model dan Proses dalam Komunikasi Massa


Proses Komunikasi Massa:[1]
1.             Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.
2.             Proses komunikasi massa dilakukan melalui satu arah, yaitu dari komunikator ke komunikan.
Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka proses komunikasi (balik) yang disampaikan oleh komunikan ke komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh komunikator.
3.             Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris[2] di antara komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi diantara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara.
Kalau terjadi kondisi emosional disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif[3], maka sifatnya sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanen.
4.             Proses komunikasi massa berlangsung impersonal (non pribadi) dan tanpa nama.
Proses ini menjamin, bahwa komunikasi massa akan sulit diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan massa di jalan.
5.             Proses komunikasi massa berlangsung berdasarkan pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat.
Misal: televisi dan radio melakukan penyiaran mereka karena adanya kebutuhan masyarakat tentang pemberitaan-pemberitaan massa yang ditunggu-tunggu. Dengan demikian, maka agenda acara televisi dan radio juga sangat ditentukan oleh rating, yaitu bagaimana masyarakat menonton atau mendengar acara itu, apabila tidak ada pendengar atau pemirsanya, maka acara tersebut akan dihentikan karena dianggap merugi dan tidak disponsori oleh pasar.
Dari proses komunikasi tersebut, untuk memudahkan pemahaman para pakar komunikasi membentuk model-model komunikasi sebagai berikut:
Model Komunikasi Massa:
1.             Model C. Shannon dan W. Warren Weaver[4]
·                Decision to Communicate (Keputusan untuk berkomunikasi)
Stimulasi manusia yang muncul dalam pikiran
·                Encoding (Menyandikan)
Pelaksanaan encoding pikiran ke dalam pesan
·                Transmission
Transmisi/pengiriman pesan
·                Reception
Resepsi/penerimaan pesan
·                Decoding
Penguraian pesan oleh penerima ke pikirannya
·                Internalization
Internalisasi pesan oleh penerima
Dalam komunikasi massa, komunikator bukan hanya mengkodekan pesan ke dalam bahasa/bentuk lain tetapi juga pesan itu kemudian dikodekan secara teknologi untuk ditransmisikan melalui media massa.
Dalam radio misalnya, kata-kata dikodekan menjadi sinyal elektronik. Pada mesin penerima—yakni perangkat radio—sinyal itu diuraikan kembali menjadi kata-kata, yang kemudian dikodekan lagi oleh penerima manusia untuk diinternalisasikan.
Dalam media cetak ada dua langkah decoding, yang tidak kentara karena saling terintegrasi. Satunya adalah membaca, satunya lagi mengkonversi representasi menjadi konsep.
2.             Model Harold Lasswell[5]
·                Who (Siapa)
Sumber.
·                Says What (Mengatakan apa)
Pesan.
·                In which channel (Pada saluran yang mana)
Sumber komunikasi.
·                To whom (Kepada siapa)
Penerima.
·                With what effect (Dengan dampak apa)
Pengaruh.
Model Lasswell juga sering diterapkan dalam komunikasi massa karena model tersebut  mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran yang dapat membawa pesan. Unsur sumber (who) merangsan pertanyaan mengenai pengadilan pesan, sedangkan unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (In Which Channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima (to whom) dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan oleh komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar  atau pemirsa.[6] Seperti contoh berikut:
·                Who: Seorang Reporter atau wartawan
·                Says what: Menyampaikan berita dengan mengutip seseorang yang memiliki pengetahuan tentang subjek berita.
·                In which channel: Dalam kasus ini, berita disampaikan lewat koran—sebuah media massa.
·                To whom: Berita disampaikan kepada pembaca koran.
·                With what effect: Pembaca memutuskan untuk memilih calon A atau B (untuk berita terkait tentang pemilihan misalnya), atau mungkin pembaca hanya menambahkan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah mereka miliki.





3.             Model Ray Hiebert, Donald Ungurait, dan Thomas Bohn (HUB – Lingkaran Konsentris)[7]

Model HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetar sebagai sebuah rangkaian proses aksi-reaksi.
Model HUB  ini bisa dikatakan lebih komplit, karena model komunikasi massa ini adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar terus-menerus.
Komunikator berada di tengah-tengah pusaran air. Artinya, komunikator menyebarkan pesan ke luar.
Dalam penyebaran ide dan gagasan, komunikator dibantu oleh media amplification (pengerasan media). Di sini pengerasan berarti perluasan (extension). Tujuannya adalah agar pesan yang dikeluarkan sejelas dan sekomplit mungkin.


[1] Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. Hal. 74-75.
[2] Asimetris: tidak sama antara kedua belahnya.
[3] Agitatif: Hasutan kepada orang banyak (untuk mengadakan huru hara, pemberontakan, dsb), biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivis partai politik
[4] John Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. Cetakan kedelapan.  Hal. 454-455.
[5] John Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. Cetakan kedelapan.  Hal. 455-456.
[6] Dedy Mulyana. Pengantar Ilmu Komunikasi.
[7] John Vivian. Teori Komunikasi Massa. Ibid.  Hal. 456-457.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar