Selasa, 28 Juni 2011

Mengembangkan Kebudayaan Nasional

BAB I
PENDAHULUAN

Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman budaya yang ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia.
Kebudayaan Indonesia yang telah berkembang sepanjang sejarah bangsa merupakan salah satu modal dasar pemba­-ngunan nasional. Dasar kebijaksanaan tersebut juga dilandasi oleh Wawasan Nusantara yang mencakup antara lain perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya. Hal ini berarti bahwa kebudayaan Indonesia pada hakekatnya adalah satu, se­dangkan corak ragam kebudayaan yang ada menggambarkan kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa.
Pembinaan kebudayaan nasional harus sesuai dengan norma­norma Pancasila. Di samping itu harus dicegah timbulnya nilai­nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan untuk menanggu­langi pengaruh kebudayaan asing yang negatif. Di lain pihak cukup memberikan kemannpuan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan yang memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan, selama tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN

  1. Langkah dalam Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Tujuan pokok pengembangan kebudayaan nasional adalah memperkuat identitas nasional, kebanggaan nasional dan kesatuan nasional. Khususnya pengembangan kesenian na­sional perlu dilanjutkan dan terus diperkaya oleh generasi muda dewasa ini dan oleh generasi-generasi kemudian dengan hasil karya dan ciptaan baru.
Maka dengan demikian, langkah pelaksanaan pengembangan kebudayaan nasional disusun dalam empat golongan usaha yang nyata, yaitu:
  1. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan seja­rah kebudayaan dan kebudayaan daerah
  2. Pengembangan dan pendidikan kesenian serta kebudayaan Indonesia
  3. Pengembangan bahasa dan kesusastraan
  4. Pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan
  1. Penyelamatan dan Pemeliharaan Warisan Sejarah Kebudayaan
Tujuan pertama-tama dari usaha ini ialah untuk menyela­matkan warisan sejarah, khususnya peninggalan zaman purba diberbagai daerah agar terhindar dari kemusnahan. Warisan sejarah kebudayaan yang termasuk seni rupa, benda kesenian maupun alat perlengkapan rumah tangga, dan alat perhiasan lainnya juga diusahakan agar tidak lenyap ataupun musnah. Tujuan selanjutnya yang tidak kurang pentingnya ialah untuk memelihara peninggalan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Langkah konkrit yang akan dilakukan untuk menyelamatkan, memelihara dan mengembangkan warisan budaya terdiri atas:
  1. Inventarisasi peninggalan purbakala
Inventarisasi peninggalan purbakala akan ditingkatkan, mengingat benda atau monumen yang tersebar diberbagai dae­rah Indonesia mungkin banyak yang sudah tidak ditempatnya lagi.
Di samping itu temuan baru juga akan dimasukkan dalam inventarisasi untuk melengkapi dokumentasi sejarah kebudayaan dengan keterang­an tentang keadaan dan lokasi penemuan tadi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan perencanaan penggalian selan­jutnya.
  1. Penelitian dan penggalian peninggalan purbakala
Penelitian terhadap kebudayaan purbakala akan memperkaya perkembangan ilmu arkeologi Indonesia khususnya dan ilmu arkeologi pada umumnya. Hasil penelitian tersebut dapat me­nambah saling pengertian antarbangsa mengingat padanya terdapat aspek humanitas, hubungan kebudayaan, dan lain-lain. Data-data yang ditemukan sebagai hasil penelitian dan peng­galian akan menyebabkan bahwa sejarah kebudayaan bangsa kita di masa silam akan lebih terang rangkaiannya dalam hubungan sejarah daerah maupun nasional. Hasil penelitian dan penggalian itu dapat diumumkan melalui berbagai media karangan dimajalah, buku, seminar daerah, nasional dan internasional, sehingga dapat menambah kesadaran berbu­daya yang tinggi.
  1. Pembinaan dan pemeliharaan peninggalan purbakala
Pembinaan dan pemeliharaan peninggalan purbakala akan ditingkatkan selain untuk tetap mempertahankan keutuhan bukti warisan sejarah kebudayaan bangsa juga untuk mencegah kemusnahannya.
  1. Pemugaran Candi Borobudur dan candi lainnya
Sebagai usaha penyelamatan warisan sejarah kebudayaan nasional yang sudah sangat mendesak urgensinya ialah pemu­garan Candi Borobudur dan beberapa candi lainnya. Perhatian dan bantuan dunia internasional terhadap usaha yang sangat penting artinya bagi kebudayaan umat manusia ini akan diman­faatkan sebaik-baiknya. Dalam pada itu, kesadaran dan ke­banggaan nasional bangsa Indonesia sendiri dalam menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan secara bertahap pemu­garan warisan kebudayaan nasional ini, tetap menjadi modal utama dalam segala usaha penyelamatan peninggalan purba­kala.
Usaha pemugaran candi ataupun peninggalan lainnya dilaku­kan dengan tidak merobah bentuk dan suasana keasliannya serta tanpa mengurangi nilai-nilai estetika yang murni.
  1. Penelitian dan penataan kebudayaan daerah
Penelitian kebudayaan daerah diseluruh Indonesia, baik oleh universitas maupun oleh lembaga penelitian ditingkat nasional maupun daerah khususnya yang dapat menghasilkan buku etno­grafi harus dipergiat. Penelitian itu bertujuan mengumpulkan data mengenai keadaan penduduk, teknik pertanian, sistem so­sial, organisasi masyarakat, hukum adat, sistem religi, kesenian, dan folklore di daerah.
  1. Pengumpulan benda purbakala dan benda kebudayaan daerah
Benda hasil penggalian kebudayaan purbakala dan benda ke­budayaan yang dikumpudkan sebagai hasil penelitian kebuda­yaan daerah harus disimpan dalam museum di pusat maupun di daerah. Peningkatan dan perluasan museum ini akan diusahakan secara terarah sehingga dapat menumbuhkan peng­hargaan masyarakat luas terhadap sejarah dan karya kebu­dayaan nasional.
  1. Penyebaran pengetahuan tentang kebudayaan warisan sejarah dan kebudayaan daerah
Usaha penyebaran pengetahuan tentang kebudayaan warisan sejarah dan kebudayaan daerah akan dilakukan dikalangan masyarakat luas dan khususnya dikalangan generasi muda. Penyebaran pengetahuan tentang kebudayaan warisan sejarah itu akan dilakukan dengan cara menerbitkan buku sejarah ke­budayaan, dan buku-buku kesenian dengan foto dan gambar yang indah, dalam bahasa Indonesia dan dengan menyediakan­nya untuk umum dalam meseum dan pusat kebudayaan, rekaman seni suara rakyat, film kebudayaan, dan,lain sebagainya. Sedangkan cara menyebarkan pengetahuan tentang kebudayaan daerah adalah dengan menganjurkan para pengarang roman, pengarang buku anak-anak, dan pengarang buku pelajaran, un­tuk memakai buku etnografi tentang aneka warna kebudayaan suku bangsa di Indonesia itu sebagai sumber buku untuk menulis cerita atau bahan pelajaran mengenai kehidupan kebudayaan daerah tersebut. Dengan demikian dapat ditumbuhkan pengertian dikalangan masyarakat umum, anak, remaja, mau­pun orang dewasa, tentang kebudayaan warisan nenek moyang kita maupun kebudayaan suku bangsa di daerah.
  1. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian
Tujuan pokok dari pelaksanaan pendidikan dan pengembang­an kesenian adalah untuk mendidik dan membentuk seniman dan pengarang yang memiliki daya cipta dan kreatifitas yang tinggi. Kecuali itu diusahakan juga untuk mempertinggi daya apresiasi kesenian diantara khalayak ramai. Usaha pendidikan dan pengembangan kesenian itu meliputi:
  1. Pengembangan pusat pembinaan pendidikan kesenian, baik tradisionil maupun kontemporer, diberbagai akademi ke­senian dan pusat pendidikan kesenian lainnya. Dalam rangka usaha ini termasuk pula penunjangnya seperti penelitian dan penerbitan buku pelajaran kesenian, pengembangan alat pendidikan kesenian, peningkatan penelitian dan penyempurnaan kurikulum dan penataran guru kesenian dan tenaga pembina kebudayaan
  2. Pengembangan dan pembentukan pusat kebudayaan di propinsi guna memelihara dan mengembangkan berbagai bentuk kesenian tradisionil maupun kontemporer, termasuk kesenian rakyat, sehingga memberikan kesempatan untuk menumbuh­kan dan membina apresiasi masyarakat dalam kehidupan seni
  3. Pengembangan loka karya seni, yang berfungsi sebagai perangsang daya apresiasi serta daya kreativitas dan inovasi untuk pengembangan kesenian tradisional maupun sebagai wa­dah eksperimentasi dalam seleksi dan adaptasi unsur kebudayaan asing. Dalam usaha ini termasuk pemeliharaan dan pengembangan kesenian daerah di daerah yang bersangkutan untuk kemudian sebagian dapat dipilih dan disebarkan secara nasional.
  4. Menciptakan suatu sistem penghargaan yang merangsang penciptaan baru dalam kesenian, termasuk karya kesusastra­an dalam bahasa nasional dan daerah, dengan memberikan hadiah berkala, pengiriman seniman kelain daerah atau ke luar negeri, mengadakan pertemuan berkala antara para seniman dan budayawan.
  1. Pengembangan Bahasa dan Kesusastraan
Pernbinaan dan pengembangan bahasa dan kesusastraan In­donesia dan daerah pada dasarnya ditujukan kearah tercapai­nya suatu kemampuan untuk mempergunakan bahasa Indonesia yang sebaik mungkin dikalangan masyarakat luas sebagai sarana komunikasi nasional antarmanusia Indonesia.
  1. Penyusunan buku pedoman dan buku sumber, termasuk buku pedoman pembentukan istilah (pembakuan tata istilah), penyusunan berbagai kamus baku, kamus bahasa daerah-Indonesia, dan kamus filologi, sebagai sumber penelitian
  2. Pengadaan sarana perangsang dan penunjang pengem­bangan keahlian, yang meliputi pengadaan beasiswa untuk calon tenaga ahli bahasa Indonesia, ahli bahasa daerah dan ahli kesusastraan untuk menimbulkan kegairahan terhadap bahasa nasional dikalangan pelajar dan mahasiswa
  3. Penyelamatan buku naskah berharga, dalam arti buku dan naskah klasik maupun yang hampir musnah untuk bahan penelitian di Indonesia, dengan jalan pembelian, pembuatan mikrofilm, dan lain-lain. Termasuk pula dalam usaha ini, pe­nerbitan kembali dan penulisan dalam huruf Latin serta penterjemahan naskah kuno kedalam bahasa Indonesia, dengan mak­sud memperluas ataupun mempermudah pembacaannya oleh generasi muda
  4. Penterjemahan karya kesusastraan daerah yang klasik dan modern, dan kesusastraan dunia ke dalam bahasa Indonesia sehingga memberikan wawasan yang luas kesadaran hidup berbangsa
  1. Pengembangan Perbukuan dan Majalah Pengetahuan
Tujuan pokok dari usaha pengembangan perbukuan dan ma­jalah pengetahuan ialah untuk merangsang minat dan kebiasaan membaca dikalangan masyarakat luas, antara lain melalui pe­nunjangan sarananya yang diperlukan. Untuk itu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
  1. Merangsang usaha penulisan buku bacaan anak-anak yang bermutu dan yang mengandung tema yang dapat mengembangkan nilai-nilai baru yang berorientasi kepada pembangunan serta tema yang memperkuat kepribadian bangsa, kebanggaan nasional dan kesatuan nasional
  2. Pembentukan Pusat Perpustakaan Nasional, yang antara lain menyimpan segala macam buku dan penerbitan dari seluruh Indonesia
  3. Pengembangan minat dan kebiasaan membaca dalam ma­syarakat luas dan di antara anak-anak remaja serta orang de-wasa, antara lain dengan pembentukan perpustakaan umum dan sekolah

Sementara itu akan diambil langkah untuk menyebar luaskan ilmu pengetahuan kepada masyarakat serta meningkatkan per­kembangan ilmu pengetahuan menurut bidang keahliannya s­ecara berencana. Sasaran khusus yang hendak dicapai ialah:
  1. Merangsang dan melindungi hasil karya dalam lapangan ilmu pengetahuan, kesenian, kesusastraan dan sejarah nasio­nal, antara lain dengan perlindungan hak cipta serta memberi hadiah-hadiah berkala kepada sarjana-sarjana yang menghasil­-kan penemuan-penemuan baru, kepada pengarang karya ilmiah yang bermutu, dan lain-lain
  2. Pelayanan ringkasan dan terjemahan hasil ilmu penge­tahuan, untuk para cendekiawan dari berbagai bidang pendidikan dan keahlian yang pada dasarnya perlu mendapatkan perangsang atas daya kreasinya.
  3. Merangsang iklim yang sehat untuk kehidupan penerbitan buku, baik yang langsung dipergunakan di sekolah maupun buku penunjang, ataupun bacaan umum yang baik, antara lain dengan menyusun langkah yang bersifat mendorong dan membina serta pengaturan yang serasi dari berbagai jenis kegiatan usaha da­lam soal perbukuan, seperti penyusunan naskah, penerbitan, percetakan, dan penyebaran serta peningkatan kegemaran membaca
  4. Mendorong dan membantu penerbitan buku dan majalah ilmu pengetahuan untuk pembangunan, yang bercorak ilmiah populer dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam dan teknologi, ke­masyarakatan, sejarah nasional, keagamaan, kesusastraan, dan kesenian
  5. Mendorong dan membantu penerbitan buku dan majalah ilmu pengetahuan, yang memberikan kesempatan yang lebih leluasa kepada para ilmiawan dan para ahli dari berbagai bidang untuk memperkembangkan diri secara profesional, termasuk komunikasi secara teratur dengan teman sejawat mereka di dunia internasional.
  1. Usaha-Usaha yang Telah Terwujud dalam Membangun Kebudayaan Nasional
Usaha pembangunan telah pula berwujud dalam berbagai kegiatan kesenian oleh masyarakat sendiri seperti pementasan seni drama, seni pedalangan, seni tari, dan seni musik, pameran seni rupa, dan produksi film nasional. Namun kegiatan tersebut perlu diperbaiki mutunya. Karena kegiatan organisasi kesenian di dalam warga masyarakat ini justru merupakan modal utama dalam perkembangan kehidupan kebudayaan bangsa.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk lebih merangsang ke­giatan kebudayaan dalam masyarakat sendiri, antara lain dengan mendirikan berbagai pusat kesenian dan kebudayaan di Denpasar, Surakarta, Yogyakarta, Ujung Pandang, Pontianak dan Medan, dan dengan merehabilitasi konservatori. Pusat ini merupakan wadah bagi berbagai kegiatan kesenian dalam rang­ka pengembangan kebudayaan nasional.
Dibidang permuseuman telah dilakukan rehabilitasi Museum Pusat dan Museum Bali. Demikian pula telah dibantu pertum­buhan berbagai museum, antara lain museum batik di Peka­longan dan museum sekolah di Tegal (Slawi). Demikian pula telah dibuka kembali museum Jawa Timur di Surabaya dan dipersiapkan rehabilitasi museum di Medan, Ujung Pandang dan Pontianak. Namun demikian masih banyak sekali museum di daerah lain yang keadaannya memerlukan perhatian untuk direhabilitasi.
Dibidang arkeologi telah dipersiapkan pelaksanaan pemugaran Candi Borobudur. Pelaksanaan pemugaran sudah dapat dimulai pada bulan Agustus 1973. Hal ini merupakan usaha nasional yang besar.
Survey dan penggalian benda purbakala telah pula dilakukan di berbagai tempat. Suatu masalah besar di bidang ini adalah tidak terawatnya, hilangnya atau diselundupkannya ke luar negeri berba.gai benda purbakala yang amat berharga.
Dibidang bahasa, melalui suatu proses persiapan yang cukup panjang telah diresmikan pemakaian Ejaan Yang Disempurna­kan sejak 17 Agustus 1972. Ejaan ini terus dibina dan dikembangkan, dan juga telah diselenggarakan loka karya ejaan untuk bahasa Bali, Sunda, dan Jawa.
Pengadaan buku bacaan telah pula dilakukan. Namun demikian masih dirasakan sekali kebutuhan akan adanya penerbitan buku ilmiah dan seni, kesusastraan, roman, fiksi, detektif, dan lain sebagainya, yang bersifat Indo­nesia dan yang bermutu. Bersamaan itu masih perlu juga dikembangkan kegemaran dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat, baik di antara anak, remaja, maupun orang dewasa.

BAB III
KESIMPULAN

  1. Langkah dalam Mengembangkan Kebudayaan Nasional
  1. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan seja­rah kebudayaan dan kebudayaan daerah
  1. Inventarisasi peninggalan purbakala
  1. Penelitian dan penggalian peninggalan purbakala
  2. Pembinaan dan pemeliharaan peninggalan purbakala
  1. Pemugaran Candi Borobudur dan candi lainnya
  2. Penelitian dan penataan kebudayaan daerah
  1. Pengumpulan benda purbakala dan bends kebudayaan daerah
  2. Penyebaran pengetahuan tentang kebudayaan warisan sejarah dan kebudayaan daerah
  1. Pengembangan dan pendidikan kesenian serta kebudayaan Indonesia
  1. Pengembangan pusat pembinaan pendidikan kesenian, baik tradisionil maupun kontemporer, di berbagai akademi ke­senian dan pusat pendidikan kesenian lainnya
  2. Pengembangan dan pembentukan pusat kebudayaan di propinsi
  3. Pengembangan loka karya seni
  4. Menciptakan suatu sistem penghargaan yang merangsang penciptaan baru dalam kesenian
  1. Pengembangan bahasa dan kesusastraan
  1. Penyusunan buku pedoman dan buku sumber
  2. Pengadaan sarana perangsang dan penunjang pengem­bangan keahlian
  3. Penyelamatan buku naskah berharga
  4. Penterjemahan karya kesusastraan daerah yang klasik dan modern, dan kesusastraan dunia ke dalam bahasa Indonesia
  1. Pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan
Dilakukan kegiatan sebagai berikut:
  1. Merangsang usaha penulisan buku bacaan anak-anak yang bermutu
  2. Pembentukan Pusat Perpustakaan Nasional
  3. Pengembangan minat dan kebiasaan membaca dalam ma­syarakat luas
Sementara itu akan diambil langkah untuk menyebar luaskan ilmu pengetahuan kepada masyarakat serta meningkatkan per­kembangan ilmu pengetahuan menurut bidang keahliannya s­ecara berencana. Sasaran khusus yang hendak dicapai ialah:
  1. Merangsang dan melindungi hasil karya dalam lapangan ilmu pengetahuan, kesenian, kesusastraan dan sejarah nasio­nal
  2. Pelayanan ringkasan dan terjemahan hasil ilmu penge­tahuan
  3. Merangsang iklim yang sehat untuk kehidupan penerbitan buku
  4. Mendorong dan membantu penerbitan buku dan majalah ilmu pengetahuan untuk pembangunan
  5. Mendorong dan membantu penerbitan buku dan majalah ilmu pengetahuan
  1. Usaha-Usaha yang Telah Terwujud dalam Membangun Kebudayaan Nasional
  • Bidang kesenian, pementasan seni drama, seni pedalangan, seni tari, seni musik, pameran seni rupa, dan produksi film nasional
  • Bidang permuseuman, telah dilakukan rehabilitasi Museum Pusat dan Museum Bali, dan beberapa museum yang lain
  • Bidang Arkeologi, telah dipersiapkan pelaksanaan pemugaran Candi Borobudur
  • Bidang Bahasa, telah diresmikan pemakaian Ejaan Yang Disempurnakan sejak 17 Agustus 1972

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahjurnal.com/kebudayaan-nasional.pdf.doc.htm
http://gurumuda.com/bse/kebudayaan-nasional-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar